VERTICAL GARDEN
Taman vertikal Garden Daniel Mananta |
Kelebihan Taman Vertikal Garden
Keterbatasan lahan, terutama di perkotaan, bukan alasan untuk tidak menyediakan taman atau ruang terbuka hijau. Solusi kreatifnya bisa menggunakan konsep vertical garden atau taman vertikal garden tegak.
VERTICAL garden taman vertikal garden merupakan konsep lanskap dengan tanaman yang disusun secara tegak lurus tanpa harus menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Konsep tersebut merupakan salah satu implikasi green design yang ramah lingkungan dan semakin populer digunakan di gedung perkantoran maupun hunian.
Dengan bentuk vertikal vertikal garden, luas area yang diperlukan sebagai taman vertikal garden menjadi lebih kecil. Memiliki vertical garden / taman vertikal garden berdampak bagus untuk sebuah bangunan. Suhu bangunan jadi lebih sejuk serta mengurangi polusi. Selain itu, vertical garden / taman vertikal garden yang dibuat dengan artistik menambah sisi keindahan pada bangunan.
Di luar negeri, konsep taman vertikal garden tersebut sudah menjadi tren sejak 1980-an. Salah seorang tokoh yang memopulerkannya adalah Patrick Blanc, ahli botani asal Prancis. Jauh sebelum itu, pada 1938 seorang profesor di bidang arsitektur landscape, Stanley Hart White, tercatat sebagai penemu sistem vertical garden / Taman tanam dinding.
Salah satu proyek Blanc yang terbilang wow terletak di jantung kota Paris, tepatnya di sudut Rue de la d'Aboukir. Wujudnya berupa taman tegak yang menyelimuti dinding seluas 2.700 meter persegi dengan tinggi 82 kaki atau 25 meter. Total taman vertikal garden yang digunakan mencapai 236 jenis.
’’It is a hymn to biodiversity (ini wujdu pujian bagi keragaman hayati, Red),’’ kata Blanc yang juga mendesain vertical garden pada Les Clayes sous Bois, Prancis, Miami Art Museum, serta gedung di padang pasir Saudi Arabia dan Bahrain.
Semakin booming sejak era 2000-an, green design / taman vertikal garden menjadi tren hangat di seluruh dunia. Awalnya, vertical garden / taman vertikal garden diterapkan di gedung-gedung perkantoran dan instansi publik. ’’Dengan makin berkembangnya teknologi yang mempermudah pemasangan vertical garden / taman tanam dinding, konsep itu diaplikasikan pada hunian privat,’’ ujar Layaliya Bachir, desainer interior asal Jakarta.
Tidak ada ketentuan minimal luas dinding yang diperlukan untuk membuat taman vertikal garden. Penerapannya pun bisa dilakukan di dinding luar maupun bagian dalam rumah. Namun, yang menjadi perhatian, tanaman umumnya dapat tumbuh dengan baik jika mendapatkan sinar matahari yang cukup. Peletakannya bisa di bagian tengah atau spot yang menjadi point of view hunian untuk memancarkan keindahan alami. Dengan begitu, aliran udara di dalam rumah kian baik. Kualitas oksigen pun jadi meningkat.
Bagi presenter Daniel Mananta, view sangat penting taman vertikal garden untuk menciptakan ambience yang nyaman. Termasuk di hunian pribadinya. Rumah Daniel yang sebelumnya langsung menghadap laut. Di rumah yang sekarang, dinding di bagian belakang yang menjadi point of view dipercantik dengan konsep vertical garden taman. Dengan luas areal sekitar 15 meter persegi, Daniel memercayakannya kepada desainer taman untuk mengutak-atiknya hingga menghasilkan view yang segar.
Mengapa pilihannya vertical garden? Taman vertikal garden ’’Sebagai penyeimbang untuk menghilangkan kesan kaku dari hunian yang bergaya industrial loft,’’ ungkapnya. Ditambah lagi, vertical garden / taman tanam dinding tampak artistik dan tidak biasa. ’’Lagi duduk minum kopi sambil ngelihatin taman yang ditanam di dinding, rasanya adem,’’ kata pemilik bisnis clothing Damn! I Love Indonesia itu. sumber Jawa pos
0 komentar: